Sejarah Tipografi di Indonesia, Bermula dari Aksara hingga Berkembang di Zaman Belanda
Bagaimana sebenarnya sejarah Tipografi di Indonesia itu? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Tipografi merupakan salah satu elemen penting dalam desain grafis yang seringkali dianggap sebagai seni.
Tidak hanya sebagai elemen visual, Tipografi juga memainkan peran penting dalam memperjelas pesan dalam sebuah desain.
Sejarah Tipografi di Indonesia memiliki peran yang penting dalam perkembangan industri kreatif di tanah air.
Pada artikel ini, kita akan membahas sejarah Tipografi di Indonesia secara lebih rinci, dikutip dari Buku Sejarah Tipografi di Indonesia karya Jassin Sambas.

Sejarah Tipografi di Indonesia – Unsplash
Baca Juga Apa Itu Desain Logo Wordmark? Ini Penjelasan dan Cara Menggunakannya
Sejarah Tipografi di Indonesia
Awal Mula Mumculnya Tipografi
Sejarah tipografi bermula dari kebutuhan manusia untuk mencatat dan menyimpan informasi. Seiring berkembangnya zaman, manusia menciptakan berbagai bentuk huruf dan simbol untuk merepresentasikan bahasa dan ide-ide mereka.
Di Indonesia, sejarah tipografi dimulai dari penggunaan aksara yang digunakan untuk menulis bahasa Melayu.
Aksara Melayu berasal dari aksara Jawi yang digunakan oleh masyarakat Melayu sejak abad ke-14.
Aksara ini kemudian digunakan untuk menulis berbagai karya sastra dan dokumen sejarah pada masa penjajahan Belanda.
Baca Juga 5 AI Tools buat Desainer Grafis, Bisa Bantu Pekerjaan Medesain
Tipografi di Zaman Belanda
Pada tahun 1629, Belanda mendirikan percetakan pertama di Batavia (sekarang Jakarta) yang bertujuan untuk mencetak Alkitab dan materi-materi keagamaan lainnya dalam bahasa Melayu menggunakan aksara Latin.
Percetakan tersebut dikelola oleh penerjemah-penerjemah Belanda yang telah belajar bahasa Melayu, dan pada awalnya penggunaan aksara Latin dianggap sebagai bentuk kolonialisasi dan upaya menghapuskan kebudayaan lokal.
Kemudian Tipografi mulai berkembang lebih pesat di akhir abad ke-19. Pada saat itu, Tipografi merupakan bagian dari kegiatan percetakan yang digunakan untuk mencetak berbagai dokumen, seperti surat kabar, buku, dan dokumen resmi.
Kegiatan percetakan pada masa itu lebih difokuskan pada pembuatan dokumen-dokumen penting bagi pemerintah kolonial Belanda.
Pada tahun 1907, sebuah percetakan modern didirikan oleh sebuah perusahaan Belanda bernama Kolff & Co.
Percetakan tersebut didirikan dengan tujuan untuk mencetak surat kabar berbahasa Belanda yang bernama De Preanger Bode.
Selain itu, Kolff & Co juga mulai mencetak buku-buku untuk keperluan pendidikan, seperti buku pelajaran untuk sekolah.
