6 Jenis Grid dalam Desain Grafis, Penting buat Tata Letak UI/UX
Ini jenis grid dalam desain grafis yang penting buat kamu ketahui, untuk menciptakan desain yang seimbang dan rapi.
Apakah kamu ingat bahwa buku teks sekolah punya garis vertikal dan horizontal saling bersilangan dan membentuk kotak kecil?.
Jika kamu ingat, garis-garis tersebut punya fungsi untuk membuat aktivitas menulis lebih mudah, dan membuat hasilnya rapi.
Nah, grid dalam desain grafis itu punya peran yang sama dengan garis-garis pada buka di masa sekolah.
Grid adalah kerangka yang dapat digunakan untuk menghasilkan tampilan yang sama sekali berbeda.
Namun, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan kejelasan dan konsistensi pada halaman dan meningkatkan pemahaman desain.
Perlu diketahui bahwa ada banyak jenis grid dalam desain grafis yang punya tujuan berbeda, berikut daftarnya.
Baca Juga 7 Tren Font Desain Grafis 2023, Lebih Gelap dan Futuristik
Baseline grid
Baseline grid terdiri dari garis horizontal dengan jarak yang sama, yang menentukan di mana teks akan ditempatkan.
Jenis grid yang satu ini sering digunakan dalam kombinasi dengan kolom, untuk memastikan bahwa baris teks di setiap kolom sejajar dan seragam.
Contoh baseline grid itu adalah selembar kertas bergaris, seperti buku yang kamu pakai di masa sekolah.

Jenis Grid dalam Desain Grafis – Canva
Column grid
Ini adalah jenis grid yang paling umum digunakan oleh desainer untuk membagi halaman.
Ini melibatkan pengambilan halaman dan membaginya menjadi sejumlah bidang vertikal, yang kemudian disejajarkan dengan objek.
Biasanya surat kabar dan majalah menggunakan column grid secara ekstensif.

Jenis Grid dalam Desain Grafis – Canva
Baca Juga 5 Tips Melindungi Karya Seni dari Pencurian
Modular grid
Modular grid bisa disebut sebagai versi panjangnya dari column grid. Jenis grid ini membagi halaman dalam bentuk kolom lalu ditambahkan lagi garis baru yang saling berpotongan.
Baris dan kolom yang berpotongan membuat “modul” yang kemudian dapat digunakan untuk mengatur tata letak elemen.