Sering dapet klien yang bikin pusing? Atau lebih parah lagi banyak klien yang semena-mena sama kamu?
Padahal kalau alur kerja kalian udah profesional, hal-hal seperti ini bisa diminimalisir lho.

Tapi gausah khawatir. Desainer-desainer sekolahdesain punya panduan lengkap menghadapi klien nih buat kalian.
Baca dan pahami dengan seksama ya supaya ngga ada lagi klien yang semena-mena sama kamu. Yuk langsung aja kita bocorin:
Panduan Menghadapi Klien 101
Tanyakan Brief dengan Jelas
Banyak sekali klien yang datang ke desainer dan membawa ide mentah yang masih ngga beraturan. Ya, ngga? Nah kalau kamu ngga tau cara meresponnya dengan benar, bisa-bisa waktumu malah habis untuk memahami keinginan klien.
Solusinya, mintalah klien untuk memberimu brief yang sudah pasti dan benar-benar jelas. Kalau kebetulan klien adalah orang awam, kamu bisa menyuruh mereka untuk mengisi formulir brief yang kamu buat sendiri.

Formulir brief ini sendiri bisa berisi jenis desain, referensi tipe desain, target audiens, color palette, brand guideline (khusus bisnis/perusahaan), sampai deadline project.
Nah, kalau kesulitan menyusun brief, kamu bisa membantu mereka untuk brainstorming dengan panduan formulir yang sudah disusun tadi.
Keluarkan Rate Card
Jika brief sudah terkonsep dengan matang, barulah kalian bisa mengeluarkan Rate Card. Umumnya, rate card berisi berapa biaya jasa kalian, jumlah maksimal revisi, tipe file yang akan diberikan, dan dalam kasus tertentu (ex: desain logo) juga meliputi lisensi.
Rate card ini wajib banget dibuat dengan penuh pertimbangan. Karena ini yang melindungi kalian dari klien yang semena-mena. Oiya, jangan lupa untuk memasang harga sesuai dengan value dan skill kalian ya. Dan yang paling penting, buat aturan yang jelas soal batas revisi.

Proses Eksekusi
Kalau klien udah setuju sama harga kalian, saatnya eksekusi. Nah kalau desain udah jadi, jangan langsung dikasih file aslinya ya. Sebaiknya kalian kirim preview dulu ke klien, kalau ada revisi kerjakan sesuai dengan perjanjian di rate card.
Jika sudah tidak ada revisi, jangan langsung kirim file beresolusi tingginya. Tunggu dulu sampai mereka membayar jasa kalian. Bahkan kalau bisa, beri watermark pada file preview kalian agar tidak disalahgunakan.

Sekarang Masalahnya, Apa Kamu Sudah Cukup Berkualitas untuk Dibayar Klien?
Menghadapi klien memang sulit. Tapi sebenarnya yang lebih susah adalah membuat klien tertarik dan menggunakan jasa kalian.
Apakah kamu udah punya kualitas atau keunikan yang membuatmu berbeda dari jutaan desainer grafis lainnya?
121.000++ Member Kami Sudah Menemukan Mentornya.
Kamu Kapan?
Belajar Jadi Desainer yang Penuh Kreativitas dan Profesional di kelas “How to be a professional graphic designer”
Di kelas ini kamu akan belajar :
-
Design Thinking
-
Prinsip Fundamental Desain
-
Visual Hierarchy
-
Proses Ide, riset, dan pembuatan design brief
-
Sketching, Layouting, Thumbnailing
-
Anatomi Poster
-
Manajemen Data Desain
-
Etika Kerja dan Komunikasi dengan Klien
-
Teori Menentukan Harga Desain