Kamu desainer freelance yang sering dibikin pusing sama klien? Atau lebih parah lagi banyak klien yang semena-mena sama kamu? Hmmm sepertinya ada beberapa kesalahan yang kamu lakukan nih sebagai seorang freelancer.
Ngga pengen kan selamanya menderita cuma karena salah treatment sama klien?
Yuk langsung aja kita bocorin hal-hal apa aja yang sebaiknya ngga kalian lakukan saat bekerja sama dengan klien:
1. Jangan Langsung Terima Orderan
Kalau ada klien yang datang, jangan langsung terima orderan. Karena kamu harus memastikan dulu nih apa mereka punya brief desain yang lengkap atau belum.
Soalnya, kalau kalian langsung ngasih rate card atau menyetujui project sebelum ada brief yang jelas, proses mendesain kalian bakal lebih susah karena tanpa arah.
2. Jangan Terima Konsep ‘Terserah’
Saat ada orderan datang, mintalah klien untuk memberimu brief yang sudah pasti dan benar-benar jelas. Kalau kebetulan klien adalah orang awam, kamu bisa menyuruh mereka untuk mengisi formulir brief yang kamu buat sendiri.
Formulir brief ini sendiri bisa berisi jenis desain, referensi tipe desain, target audiens, color palette, brand guideline (khusus bisnis/perusahaan), sampai deadline project.
3. Jangan Bekerja Seperti Keluarga
Sebelum menerima project, wajib banget nih kalian bikin aturan kerjasama dulu. Aturannya ini meliputi rate card atau berapa biaya jasa kalian, jumlah maksimal revisi, tipe file yang akan diberikan, dan dalam kasus tertentu (ex: desain logo) juga meliputi lisensi.
Rate card atau perjanjian kerja ini wajib banget dibuat dengan penuh pertimbangan. Karena ini yang melindungi kalian dari klien yang semena-mena. Oiya, jangan lupa untuk memasang harga sesuai dengan value dan skill kalian ya. Dan yang paling penting, buat aturan yang jelas soal batas revisi.
4. Jangan Langsung Kirim File Asli
Kalau klien udah setuju sama harga kalian, saatnya eksekusi. Nah kalau desain udah jadi, jangan langsung dikasih file aslinya ya. Sebaiknya kalian kirim preview dulu ke klien, kalau ada revisi kerjakan sesuai dengan perjanjian di rate card.
Jika sudah tidak ada revisi, jangan langsung kirim file beresolusi tingginya. Tunggu dulu sampai mereka membayar jasa kalian. Bahkan kalau bisa, beri watermark pada file preview kalian agar tidak disalahgunakan.
5. Jangan Putus Hubungan
Saat project sudah selesai, usahakan untuk tetap berhubungan dengan klien ya meski cuma lewat sosial media. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa mereka untuk memberi rekomendasi di Linkedin. Ini tentunya bakal berguna banget buat portofolio kalian sebagai desainer.
Selain itu, menjaga hubungan baik juga bisa membukakan kamu ke kesempatan dan project lain. Siapa tau klien kamu bakal merekomendasikan jasamu ke orang-orang lain yang dia kenal.
6. Jangan Menyebarkan Keburukan Klien
Kecuali klien kalian telah melakukan hal yang melanggar norma dan hukum, usahakan jangan membicarakan kejelekan mereka, ya. Meski ngga ada aturan tertulis, tapi ini adalah rahasia umum di dunia profesional untuk menjelek-jelekkan orang yang istilahnya jadi tempat kita mencari rejeki.
Bisa-bisa nanti orang jadi ngga mau bekerja sama dengan kalian karena mereka takut jadi bahan gosipmu selanjutnya. Jadi pikir-pikir lagi ya sebelum kalian gosipin klien terutama di media sosial.
Kalau Udah Tahu Larangannya,
Sekarang Saatnya Siapin Skillnya!
Menghadapi klien memang sulit. Tapi sebenarnya yang lebih susah adalah membuat klien tertarik dan menggunakan jasa kalian.
Apakah kamu udah punya kualitas atau keunikan yang membuatmu berbeda dari jutaan desainer grafis lainnya?
121.000++ Member Kami Sudah Menemukan Mentornya.
Kamu Kapan?
Belajar Jadi Desainer yang Penuh Kreativitas dan Profesional di kelas “How to be a professional graphic designer”
Di kelas ini kamu akan belajar :
-
Design Thinking
-
Prinsip Fundamental Desain
-
Visual Hierarchy
-
Proses Ide, riset, dan pembuatan design brief
-
Sketching, Layouting, Thumbnailing
-
Anatomi Poster
-
Manajemen Data Desain
-
Etika Kerja dan Komunikasi dengan Klien
-
Teori Menentukan Harga Desain
